Hai, lama tak jumpa denganmu buku harian maya. Waktu terus berjalan, maju. Kemana aja aku selama kurang lebih beberapa bulan ini?. Hahaha, maafin aku, aku lagi sibuk.. (T^T). Kau tahu, bulan ini udah bulan Maret, mulai ada penanjakan masalah di bulan ini. Pertama, Ulangan Semester minggu depan (9 sampai 14 Maret) disusul dengan tanggal 16 sampai 20 Maretnya kami menghadapi Ujian sekolah. Habis itu kira-kira tanggal 7 April, kami akan menghadapi perang besar yang bernama Ujian Akhir Nasional atau UAN. Tapi yang aku pikir sekarang bukan hanya jangka waktu yang sependek itu saja. Aku juga mikir caranya agar aku bisa lulus dari penjaringan SBMPTN untuk jurasan kuliah impianku, Ilmu Komunikasi yang masuk dalam jurusan Ilmu Sosial. Buh!, otak aku serasa mau memuntahkan seluruh isinya!!!. aku serasa penen larii... Langsung ada perasaan yang agak menyesal karena aku masuk jurusan IPA pas SMA. Hhh... namanya penyesalam selalu di akhir cerita...
INTINYA, aku masih ragu dan agak menyesal sama keputusanku ngikutin keputusan orangtua yang benar-benar mengekang. Tapi walau begitu, karena aku gak yakin makanya pengen aku coba sampai BISA!.
Disela waktu dua bulan yang sempit ini, aku akan terus coba, gak peduli betpa bodohnya aku. Gak peduli sekeras apapun orangtuaku dan gak peduli sekeras apa pun hidupku. Kau tahu kan, dua bulan hanyalah enam puluh hari, waktu yang dibutuhkan untuk belajar masuk ke gelombang alfa dalam otak. Sudahlah, jangan sesali lagi waktu lalu, jangan sesali diri. Mari kita hadapi perubahan, berbaring di pemajuan waktu.
Puisi kecil:
- Berbaring di Pemajuan Waktu-
Detiknya waktu, tellah berubah jadi menit
Dia berjalan mengitar, tapi ternyata maju
Dan saat detiknya jadi menit, dia diam
Dia diam tapi terus mengitar
"Saatnya jadi jam!", dia bergumam dalam telingaku
Dia berjalan mengitar, tapi ternyata maju
Dan saat detiknya jadi menit, dia diam
Dia diam tapi terus mengitar
"Saatnya jadi jam!", dia bergumam dalam telingaku
Dia kadang menarikku
Tak jarang juga setelah itu dia tolak aku
Lebih-lebih sekarang
Dia menjerat
Tak jarang juga setelah itu dia tolak aku
Lebih-lebih sekarang
Dia menjerat
Aku dari bawah memandangi melihatnya menatap tetap
Dia telah menyeret aku, dan menarikku
Kini waktunya untuk gelombang alfa
Memasukinya pasrah
Berbaring di Pemajuan Waktu
Dia telah menyeret aku, dan menarikku
Kini waktunya untuk gelombang alfa
Memasukinya pasrah
Berbaring di Pemajuan Waktu
「Makassar, 2 Maret 2015」